Jumat, 15 Maret 2013

Selain Kebanyakan Duduk, Sering Bertukar Email di Kantor Juga Bikin Gemuk

Jakarta, Obesitas tak hanya terjadi karena gaya hidup sedenter atau pola makan yang berantakan. Konon obesitas juga dipengaruhi oleh faktor sosial. Pasalnya sejumlah studi mengungkap bahwa orang yang punya banyak teman obesitas juga lebih cenderung untuk menggemuk ketimbang orang yang tak punya banyak teman yang kelebihan berat badan.

Yang lebih mengejutkan lagi sebuah studi baru mengungkap bahwa frekuensi saling bertukar email antar rekan kerja di kantor erat kaitannya dengan indeks massa tubuh atau body mass index (BMI). Setelah dianalisis peneliti menyimpulkan bahwa pekerja kantoran yang obesitas dilaporkan paling sering berkirim email dengan rekan kerjanya.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One ini melibatkan sejumlah pekerjaan di beberapa perkantoran di AS yang telah diukur skor BMI-nya. Kemudian peneliti menggunakan panduan dari National Institutes of Health yang menyatakan bahwa orang yang skor BMI-nya mencapai 18,5-24,9 dianggap memiliki berat badan normal, kemudian jika BMI-nya di antara 25-29,9 orang yang bersangkutan dikatakan mengalami kelebihan berat badan, sedangkan skor BMI di atas 30 dikatakan sebagai obesitas.

Lalu setelah me-review lebih dari lima juta email dari 2.000-an pekerja kantoran, peneliti dapat memetakan jejaring sosial yang ada pada sejumlah perusahaan dan menunjukkan karyawan mana yang paling berpengaruh diantara rekan-rekannya dan karyawan mana yang lebih cenderung memilih salah satu kondisi tertentu, dalam hal ini menjadi kurus atau obesitas.

"Belum ada studi yang pernah mendemonstrasikan bahwa kondisi kesehatan tertentu berkaitan dengan ikatan sosial diantara rekan sekantor, terutama mengidentifikasi ikatan ini melalui data yang tersedia seperti lalu lintas email," terang peneliti lain, Dr. Luke Matthews yang juga direktur analisis dari Activate Networks seperti dilansir cbsnews, Jumat (15/3/2013).

Tapi karena sebagian besar perusahaan mempunyai akses ke jaringan milis pekerjanya, peneliti lain, Dr. Elizabeth Rula dari Healthways Center for Health Research berpikir peneliti dapat menyasar pada orang-orang tertentu yang memiliki pengaruh kuat di dalam jejaring sosial untuk mempromosikan kampanye kesehatan di tempat kerjanya.

Disamping obesitas, studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa jejaring sosial dapat mempengaruhi hal-hal lain dalam kesehatan seseorang, termasuk kebiasaan merokok, tingkat kebahagiaan serta kadar olahraga dan aktivitas lainnya.

(dikutip dari health.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar