Jakarta, Ketika harus berpisah di bandara atau stasiun
terkadang sejumlah pasangan memilih mengungkapkan kata perpisahan dengan
berpelukan atau saat jogging bersama Anda dan pasangan sering curi-curi
ciuman singkat di tengah taman. Mungkin terlihat memalukan tapi
nyatanya aksi mesra di depan umum alias PDA (Public Displays of
Affection) seperti ini memberikan manfaat tersendiri bagi pasangan. Apa
sajakah itu?
Menurut sebuah studi baru, aksi bermesraan di tempat
umum ini akan membantu memperkuat ikatan antarpasangan, termasuk
memperpanjang peluang kelangsungan hidup keturunan mereka. Hal ini
karena dengan semakin kuatnya hubungan antar orang tua, komitmen mereka
untuk mengasuh dan membesarkan juga makin besar. Otomatis kondisi
seperti ini akan meningkatkan kesejahteraan hidup si anak.
Sebagai
model, peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal
Proceedings of the Royal Society B ini mengamati perilaku hewan monogami
atau hewan yang hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya yaitu
burung.
Dari situ peneliti menemukan ketika hewan-hewan monogami
seperti burung terus bermesraan di tempat umum setelah kawin maka mereka
akan cenderung mengerahkan lebih banyak energi untuk mengasuh
anak-anaknya, termasuk memiliki lebih banyak keturunan ketimbang
pasangan burung yang tidak bermesraan di tempat umum.
"Jelas
Anda akan memperlihatkan kelebihan Anda di depan umum untuk menarik
perhatian lawan jenis tapi ketika Anda memiliki pasangan, buat apa Anda
tetap bersikap pamer seperti itu?" tanya peneliti Maria Servedio,
seorang pakar biologi evolusioner dari University of North Carolina,
Chapel Hill, AS, mengungkapkan rasa penasarannya terhadap aktivitas
hewan monogami tersebut.
Untuk mencari tahu jawabannya, Servedio
dan rekan-rekannya me-review sejumlah studi tentang hewan. Salah satu
studi mengungkap hewan monogami yang berpasangan dapat mengasuh dan
membesarkan lebih banyak anak. Dengan kata lain, dua burung yang bukan
pasangan mungkin bisa membesarkan satu anak burung tapi jika berpasangan
mereka dapat membesarkan lebih dari dua anak burung sekaligus.
Yang
tak kalah mengejutkan dari studi lainnya peneliti menemukan bahwa
ketika peneliti menutupi kelebihan hewan yang mereka pamerkan atau
tampilkan saat mencari pasangan seperti titik merah besar pada paruh
seekor burung, pasangan si burung akan 'berinvestasi' lebih sedikit
terhadap keturunan mereka. Hal ini tampaknya menekankan pentingnya
tampilan hewan terhadap besarnya 'investasi' si hewan terhadap keturunan
mereka.
Kemudian peneliti menggunakan sebuah model matematika
untuk memastikan apakah efek tampilan itu akan tetap terlihat pada hewan
yang berpasangan. Hasilnya, pasangan hewan yang sama-sama menampilkan
kelebihannya di muka umum lebih banyak 'berinvestasi' untuk keturunan
mereka dan kebugaran reproduksi mereka terlihat lebih tinggi dari
pasangan hewan yang tidak melakukannya.
Lalu apa dampaknya terhadap manusia? Seperti dilansir Huffingtonpost,
Jumat (15/3/2013), temuan ini menunjukkan bahwa hewan monogami sama
halnya dengan manusia yang suka berpelukan dengan pasangan atau bercumbu
di dalam alat transportasi umum karena aktivitas itu akan meningkatkan
'investasi' orangtua terhadap anak-anaknya berupa ikatan yang lebih kuat
antarpasangan karena hal ini dapat meningkatkan peluang kelangsungan
hidup si anak.
"Studi ini menekankan adanya potensi yang luar
biasa dari aksi bermesraan di depan umum semacam ini, terutama bagi
pasangan. Lagipula meski implikasinya paling terlihat jelas pada burung,
proses ini sendiri tak sulit ditemukan pada manusia," komentar pakar
biologi evolusioner lainnya, Rebecca Safran dari University of Colorado,
Boulder yang tidak terlibat dalam studi ini.
"Namun yang tak
dapat diabaikan adalah upaya untuk memperkuat ikatan antarpasangan
seperti ini bisa jadi berbeda, tergantung kondisi sosial budaya dimana
pasangan itu tinggal atau membesarkan anak," tutupnya.
(dikutip dari health.dietik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar