Jumat, 15 Maret 2013

Meski Memalukan, Bermesraan di Tempat Umum Ada Gunanya Juga

Jakarta, Ketika harus berpisah di bandara atau stasiun terkadang sejumlah pasangan memilih mengungkapkan kata perpisahan dengan berpelukan atau saat jogging bersama Anda dan pasangan sering curi-curi ciuman singkat di tengah taman. Mungkin terlihat memalukan tapi nyatanya aksi mesra di depan umum alias PDA (Public Displays of Affection) seperti ini memberikan manfaat tersendiri bagi pasangan. Apa sajakah itu?

Menurut sebuah studi baru, aksi bermesraan di tempat umum ini akan membantu memperkuat ikatan antarpasangan, termasuk memperpanjang peluang kelangsungan hidup keturunan mereka. Hal ini karena dengan semakin kuatnya hubungan antar orang tua, komitmen mereka untuk mengasuh dan membesarkan juga makin besar. Otomatis kondisi seperti ini akan meningkatkan kesejahteraan hidup si anak.

Sebagai model, peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B ini mengamati perilaku hewan monogami atau hewan yang hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya yaitu burung.

Dari situ peneliti menemukan ketika hewan-hewan monogami seperti burung terus bermesraan di tempat umum setelah kawin maka mereka akan cenderung mengerahkan lebih banyak energi untuk mengasuh anak-anaknya, termasuk memiliki lebih banyak keturunan ketimbang pasangan burung yang tidak bermesraan di tempat umum.

"Jelas Anda akan memperlihatkan kelebihan Anda di depan umum untuk menarik perhatian lawan jenis tapi ketika Anda memiliki pasangan, buat apa Anda tetap bersikap pamer seperti itu?" tanya peneliti Maria Servedio, seorang pakar biologi evolusioner dari University of North Carolina, Chapel Hill, AS, mengungkapkan rasa penasarannya terhadap aktivitas hewan monogami tersebut.

Untuk mencari tahu jawabannya, Servedio dan rekan-rekannya me-review sejumlah studi tentang hewan. Salah satu studi mengungkap hewan monogami yang berpasangan dapat mengasuh dan membesarkan lebih banyak anak. Dengan kata lain, dua burung yang bukan pasangan mungkin bisa membesarkan satu anak burung tapi jika berpasangan mereka dapat membesarkan lebih dari dua anak burung sekaligus.

Yang tak kalah mengejutkan dari studi lainnya peneliti menemukan bahwa ketika peneliti menutupi kelebihan hewan yang mereka pamerkan atau tampilkan saat mencari pasangan seperti titik merah besar pada paruh seekor burung, pasangan si burung akan 'berinvestasi' lebih sedikit terhadap keturunan mereka. Hal ini tampaknya menekankan pentingnya tampilan hewan terhadap besarnya 'investasi' si hewan terhadap keturunan mereka.

Kemudian peneliti menggunakan sebuah model matematika untuk memastikan apakah efek tampilan itu akan tetap terlihat pada hewan yang berpasangan. Hasilnya, pasangan hewan yang sama-sama menampilkan kelebihannya di muka umum lebih banyak 'berinvestasi' untuk keturunan mereka dan kebugaran reproduksi mereka terlihat lebih tinggi dari pasangan hewan yang tidak melakukannya.

Lalu apa dampaknya terhadap manusia? Seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (15/3/2013), temuan ini menunjukkan bahwa hewan monogami sama halnya dengan manusia yang suka berpelukan dengan pasangan atau bercumbu di dalam alat transportasi umum karena aktivitas itu akan meningkatkan 'investasi' orangtua terhadap anak-anaknya berupa ikatan yang lebih kuat antarpasangan karena hal ini dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup si anak.

"Studi ini menekankan adanya potensi yang luar biasa dari aksi bermesraan di depan umum semacam ini, terutama bagi pasangan. Lagipula meski implikasinya paling terlihat jelas pada burung, proses ini sendiri tak sulit ditemukan pada manusia," komentar pakar biologi evolusioner lainnya, Rebecca Safran dari University of Colorado, Boulder yang tidak terlibat dalam studi ini.

"Namun yang tak dapat diabaikan adalah upaya untuk memperkuat ikatan antarpasangan seperti ini bisa jadi berbeda, tergantung kondisi sosial budaya dimana pasangan itu tinggal atau membesarkan anak," tutupnya.

(dikutip dari health.dietik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar