Jakarta - Sekitar enam tahun sebelum iPhone diluncurkan dan meraih sukses besar, Apple membuat gebrakan dengan menghadirkan iPod.
Tepatnya tahun 2001, CEO Apple saat itu, Steve Jobs, memperkenalkan sebuah alat pemutar musik digital. Sejak kehadiran perdananya hingga saat ini, iPod menjadi trendsetter baru dalam mendengarkan musik.
Tak hanya itu, iPod mengubah paradigma baru dalam bisnis musik dan hubungannya dengan konsumen. Termasuk membuat beberapa pesaingnya memutar otak setelah produknya 'dibunuh pelan-pelan' oleh iPod.
Seperti detikINET kutip dari Bussines Insider, Jumat (22/3/2013), saking 'meledaknya' kesuksesan yang diraih iPod, bahkan sampai ada anekdot yang menyebutkan 'Apa Jadinya Dunia Tanpa iPod?'
1. Masih Menggunakan CD Walkman
Kembali ke tahun 2001, saat itu masih banyak konsumen yang menggunakan Sony Walkman. Sebuah alat pemutar musik berbasis CD.Simpel saja, dengan kehadiran iPod pengguna tak perlu menenteng banyak album untuk mendengarkan musik.
Karena keterbatasan Walkman saat itu masih tergantung pada CD fisik yang biasanya memuat satu album musisi.
2. Menyimpan Ratusan Album
Pecinta musik tentu saja tidak ingin melewatkan album-album dari musisi
favoritnya. Masalahnya adalah, tiap tahun mungkin sang penyanyi
mengeluarkan album dan tidak satu musisi disukai oleh satu orang.
Sehingga, saat itu banyak dari orang yang menyimpan puluhan hingga ratusan kepingan CD di dalam rumahnya. Ini menarik bagi senang yang mengoleksi, tapi tentu saja membutuhkan ruangan lagi dan lagi.
iPod pertama kali datang dengan memori 5 GB dan 10 GB, sehingga pengguna bisa menyimpan musik hanya dalam satu kantong saja.
Sehingga, saat itu banyak dari orang yang menyimpan puluhan hingga ratusan kepingan CD di dalam rumahnya. Ini menarik bagi senang yang mengoleksi, tapi tentu saja membutuhkan ruangan lagi dan lagi.
iPod pertama kali datang dengan memori 5 GB dan 10 GB, sehingga pengguna bisa menyimpan musik hanya dalam satu kantong saja.
3. Popularitas iTunes
Selain device, iPod mengubah cara membeli dan menggunakan
musik. Kehadiran iTunes saat itu menyimpan dua hal fungsi utama,
manajemen dan toko musik sederhana.
Ya, selain untuk memindahkan
musik ke iPod, dengan iTunes penguna bisa membeli musik hanya dengan
satu klik. Ini bisa dibilang membantu arus utama seluruh gagasan membeli
musik digital.
Berkembang dari waktu ke waktu akhirnya iTunes
menawarkan aplikasi, film, dan acara televisi, iTunes Store telah
terbukti menjadi generator pendapatan besar buat Apple.
4. Selamatkan Bisnis Musik dari Pembajakan
iPod memang bukan yang pertama menjadi alat pemutar musik digital. Sebelumnya pun ada alat pemutar musik MP3 player, salah satu di antaranya adalah Rio PMP300
Namun, sebelum datang iPod dan iTunes, banyak orang men-download musik ilegal dari situs berbagi file seperti Napster dan Kazaa. Nah, saat kedua produk ini hadir, serangan kombo menyelamatkan bisnis musik.
Maka saat itu, iPod generasi pertama mampu membuat situs seperti Napster dan Kazaa akhirnya tutup dengan sendirinya.
5. Transformasi untuk Apple
Apple mengalami pasang surut saat ditinggal Steve Jobs. Maka ketika sang
maestro itu kembali, pasca Apple mengakuisisi NeXT, perubahan
signifikan pun dilakukan.
iPod boleh dibilang menjadi suatu transformasi penting bagi Apple. Pasalnya, saat itu perusahaan berbasis di Cupertino tersebut lebih dikenal sebagai pembesut komputer seperti iMac.
Kehadiran iPod mengubah persepsi tersebut. Kini Apple tak lagi dikenal sebagai perusahaan komputer semata.
iPod boleh dibilang menjadi suatu transformasi penting bagi Apple. Pasalnya, saat itu perusahaan berbasis di Cupertino tersebut lebih dikenal sebagai pembesut komputer seperti iMac.
Kehadiran iPod mengubah persepsi tersebut. Kini Apple tak lagi dikenal sebagai perusahaan komputer semata.
(dikutip dari inet.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar