Jakarta, Sudah lama pelajar sekolah menengah itu,
Raymond Cho, tahu dirinya alergi kacang. Namun suatu hari saat ditawari
biskuit kenari, Raymond mengambil dan memakannya. Meski cuma memakan
seperempat bagian, namun tubuhnya tidak bisa mentolerir alergi yang
muncul. Raymond pun meninggal.
Mulanya Raymond menolak saat
ditawari biskuit yang dibuat seorang temannya dalam pelajaran memasak.
Raymond mengatakan dirinya alergi kacang, tapi temannya meyakinkan yang
terkandung dalam biskuit tersebut hanyalah kenari.
Menurut
penuturan teman Raymond yang namanya dirahasiakan, Raymond hanya
menggigit biskuit itu sedikit. Kepada petugas pengadilan koroner di
Australia dia menuturkan, pada saat pelajaran memasak, guru telah
memperingatkan seisi kelas agar agar jangan memberikan makanan yang
dimasak itu kepada orang lain di luar kelas. Hal ini dikarenakan ada
beberapa orang yang alergi. Namun guru itu kemudian membolehkan para
siswa memberikan biskuit itu kepada temannya.
"Saya tidak tahu
kalau dia alergi kenari. Saya benar-benar minta maaf," ujar siswa itu
dalam pernyataannya. Saat memberikan biskuit kepada Raymond, dia sama
sekali tidak berniat jahat.
Saat meninggalkan ruangan pengadilan,
remaja itu terus menangis. Petugas Koroner, Mary Jerram, pun
membesarkan hati siswa tersebut dengan mengatakan dia tidak perlu merasa
bersalah atas apa yang terjadi pada Raymond.
"Saya yakin kamu
benar-benar merasa bersalah pada keluarga Cho, mereka sudah kehilangan
Raymond. Tapi menurut saya kamu seharusnya tidak merasa bersalah seperti
ini," ujar petugas itu.
Sementara itu siswa lainnya mengatakan
Raymond hanya menggigit sekali biskuit tersebut. Lalu dia mengembalikan
biskuit itu kepada temannya karena tidak menyukai rasanya.
Sedangkan
siswa lainnya menyebut Raymond mulai mengeluhkan tenggorokan gatal pada
saat pelajaran matematika. Raymond terus-terusan meminum air. Saat
gurunya bertanya apakah Raymond ingin pergi ke UKS untuk istirahat,
remaja itu mengatakan dirinya baik-baik saja.
Raymond tumbang
sesaat setelah meninggalkan kelas. Dia kemudian mendapat EpiPen yang
biasa diberikan pada orang yang mengalami alergi, sebelum dibawa ke RS.
Namun pada saat tiba di RS, kondisinya sudah sangat lemah. Raymond pun
menghembuskan nafas terakhirnya pada Mei tahun lalu.
(dikutip dari health.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar