Jakarta, Semua orang harus menjaga kadar gula darahnya
pada tingkat yang aman agar terhindar dari diabetes. Tetapi, Anda harus
semakin waspada ketika akan memasuki masa menopause, karena pergeseran
hormon rupanya berdampak pada kadar gula darah.
Kadar hormon
estrogen dan progesteron yang mengalami pergeseran ketika seorang wanita
mengalami menopause, dapat mempengaruhi sensitivitas sel-sel tubuh
terhadap insulin. Sehingga gejala menopause dapat memperburuk kadar gula
darah dan menjadikannya kurang dapat diprediksi.
Seperti dilansir EmpowHer,
Jumat (15/3/2013), ovarium wanita memproduksi 3 jenis estrogen yang
berbeda setiap bulannya seiring dengan siklus menstruasi. Ketika Anda
mengalami menstruasi, tingkat estrogen yang diproduksi dalam ovarium
mulai menurun.
Estrogen berfungsi memberikan efek perlindungan
pada sel pankreas dan mencegah kematian sel dini. Sedangkan, sel
pankreas tersebut juga dapat berfungsi meningkatkan produksi insulin
bila diperlukan oleh kondisi-kondisi tertentu, seperti diabetes.
Penurunan
estrogen tampaknya menyebabkan sel-sel pankreas menjadi resisten
terhadap insulin, sehingga memperburuk kadar glukosa darah yang beredar
dalam tubuh. Resistensi insulin menyebabkan sel tidak kesulitan menyerap
glukosa dari aliran darah sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi
lebih tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi diabetes dari
waktu ke waktu. Jika Anda mengambil obat untuk mengontrol gula darah,
baik oral maupun dengan suntikan, ambillah dengan rutin. Hal ini penting
untuk memonitor kadar gula darah agar tetap konsisten selama menopause.
Oleh
karena itu, Anda harus lebih waspada dengan memperhatikan perilaku gaya
hidup yang mendukung kadar gula darah sehat, seperti olahraga,
manajemen stres dan pilih-pilih makanan sehat. Gula darah dapat
terpelihara dengan baik melalui diet makanan sehat dan olahraga yang
konsisten setiap hari.
(dikutip dari health.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar