Friendster, situs pelopor jejaring sosial yang diluncurkan tahun 2002
sebelum era Facebook, sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk
melanjutkan keberadaannya.
Friendster, Selasa (26/4) mengumumkan
bahwa mereka akan segera mengungkapkan desain ulang yang ditujukan untuk
memberi identitas baru Friendster – tetapi sebagai bagian dari
pembaruan itu Friendster berencana menghapus data para pengguna yang
tersimpan di situs itu.
Sebuah email dikirim pada Selasa kepada
para pengguna terdaftar, memberitahukan untuk menantikan “situs
Friendster yang baru dan disempurnakan dalam beberapa minggu ke depan”,
kata CNN dalam laporannya.
Friendster juga memperingatkan mereka
bahwa akun profil mereka yang ada saat ini, foto-foto, pesan-pesan,
posting blog dan lainnya akan dihapus pada 31 Mei. Profil dasar dan
daftar teman akan disimpan bagi setiap pengguna.
Friendster
menawarkan aplikasi pengekspor dalam situs mereka yang memungkinkan para
pengguna mengunduh konten mereka atau memindahkannya ke situs pihak
ketiga seperti Flickr atau Multiply. Friendster tidak merinci identitas
baru dimaksud, tetapi tampaknya memosisikan diri sebagai tujuan
permainan tidak resmi.
Situs itu mengumpulkan hampir 50 juta
dollar dari para penanam modal selama bertahun -tahun, tetapi masalah
teknis dan kegagalan umum untuk bersaing dengan waktu ditakdirkan lari
juga statusnya.
Traffic Friendster dan jumlah pengguna aktif tetap
rendah. Pemilik saat ini, perusahaan internet Malaysia, MOL Global,
membeli situs itu akhir tahun 2009 dikabarkan dengan harga 26 juta
dolar.
Bila Friendster tidak mampu bangkit, ia akan menjadi korban
lain dari kerajaan Facebook, yang hampir menendang pesaing lain seperti
MySpace dalam upayanya menuju dominasi total Internet.
Game dan
aplikasi lain sudah meledak dalam platform ini, melahirkan perusahaan
seperti pembuat FarmVille Zynga dan bahkan berbagi hasil dari keuntungan
mereka.
Facebook saat ini memiliki paten dari banyak fitur
jejaring sosial yang kepopulerannya dibantu Friendster. Facebook
diam-diam membeli portofolio paten Friendster dari MOL tahun lalu,
memberi hak kepemilikan intelektual untuk penemuan seperti menghubungkan
para pengguna dalam jaringan sosial, mengaitkan informasi terkait
dengan database di luar, dan menarik para pengguna untuk mengunggah dan
membagi konten mereka sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mungkin ini adalah beberapa alasan kenapa Friendster ditutup :
- Traffic dan user yang rendah
- Sulit untuk menyingkirkan jejaring sosial lainnya yang merupakan kompetitor luar biasa, yaitu facebook
- Kurangnya inovasi. Ini dimanfaarkan facebook untuk ‘menyerang’
friendster dengan inovasi-inovasi fitur yang terus menerus dilakukan
oleh facebook
- Kerugian akibat biaya pemeliharaan web tidak sebanding dengan penghasilan yang dihasilkan
(dikutip dari livean.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar